Pupuk organik
cair adalah pupuk yang bahan dasarnya
berasal dari hewan atau tanaman yang
mengalami fermentasi dan bentuk produknya berupa cairan.
Penggunaan pupuk
organik cair memiliki beberapa keuntungan yakni :
- Pengaplikasiannya
lebih mudah jika dibandingkan dengan pupuk organik padat
- Unsur
hara yang terdapat dalam pupuk organik cair lebih mudah diserap tanaman.
- Mengandung
mikroorganisme yang jarang terdapat dalam pupuk organik padat.
Pencampuran pupuk organik cair dengan organik padat
dapat mengaktifkan unsur hara yang ada dalam pupuk organik padat tersebut.
Bahan
-
Buah
meje atau Labu kayu masak 2 biji
-
Air
kelapa 5 liter
-
Air
cucian beras yang pertama 3 liter
-
Gula
merah 10 %
-
Rebung
3 kg
Cara Membuat
-
Buah
meje atau labu kayu dan rebung di haluskan pakai parang / pisau / blender.
Makin halus bahan makin baik hasilnya.
-
Bahan
yang sudah dihaluskan dicampurkan dengan air kelapa, air cucian beras dan gula
merah secara merata.
-
Fermentasi
semua bahan dengan cara menyimpannya
dalam wadah tertutup selama 12
hari.
-
Setiap
24 jam tutup wadah dikendorkan tapi jangan sampai dibuka/lepas, untuk
mengeluarkan gas hasil fermentasi bahan.
-
Jika
gas sudah keluar, tutup lagi wadah rapat-rapat.
-
Setelah
12 hari pupuk organic cair sudah bisa digunakan dan di aplikasikan ke tanaman.
Cara Menggunakan pupuk organic cair
-
Bahan
yang sudah difermentasikan diatas, disaring
-
Hasil
saringan di tambahkan air dengan perbandingan 1 liter pupuk organic cair : 10
liter air
-
Langsung
semprot ke tanaman setiap 10 hari sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar